Thursday 19 February 2009

kegiatan luar sekolah


Kegiatan di Luar Sekolah

Anak-anak Jepang menggunakan waktu luangnya dengan macam-macam cara. Video games, seperti yang dibuat Sony dan Nintendo misalnya, sangat populer. Akan tetapi, anak-anak Jepang juga bermain di luar : sepak bola, bisbol atau loncat tali. Ada juga yang suka mengumpulkan stickers atau setip dan saling menukarkannya dengan teman-temannya.

Anak-anak yang kecil suka menonton anime (film kartun) di televisi. Setelah berusia 10 tahun atau lebih, banyak anak mulai menonton sinetron drama serta aneka hiburan. Mereka juga membeli CD dan menghiasi kamarnya dengan poster-poster bintang pop favorit mereka.


Di Jepang terdapat banyak mainan dan permainan tradisional yang menjadi hiburan bagi anak-anak selama berabad-abad. Origami, misalnya, adalah kegiatan yang setidaknya pernah sekali mereka coba, yaitu melipat-lipat kertas persegi empat dan berwarna, menjadi berbagai bentuk seperti perahu, bangau, dan topi helm kuno. Beigoma, yang populer di kalangan anak laki-laki, adalah sebuah permainan di mana beberapa anak memutar gasing pada waktu yang bersamaan. Pemenangnya adalah pemain yang gasingnya paling lama berputar. Banyak anak perempuan senang bermain ohajiki, yaitu menjentik sebuah kelereng kaca pipih untuk mengenai kelereng lainnya. Kelereng yang terkena, boleh diambil.

Anak-anak Jepang juga suka ikut dalam berbagai kegiatan musiman bersama keluarga mereka, khususnya kala liburan musim panas ketika mereka pergi ke kolam renang atau ke pantai. Dari musim panas sampai dengan musim gugur, banyak anak menikmati acara berjalan kaki dan berkemah di pegunungan, dan selama musim dingin, mereka terkadang pergi main ski atau snowboarding di banyak pusat-pusat rekreasi musim dingin di Jepang.

Anak-anak kerap ikut les privat di luar sekolah, untuk belajar berenang atau main piano, misalnya. Yang lain bergabung dengan tim bisbol atau sepak bola setempat. Juga, untuk meningkatkan atau melengkapi pelajaran mereka, banyak anak mengikuti les tambahan privat yang disebut juku.


Bahasa >>>

kebudayaan jepang


Kebudayaan

Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan budayanya yang unik sambil mengintegrasikan masukan-masukan dari luar itu. Gaya hidup orang Jepang dewasa ini merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah pengaruh Asia dan budaya modern Barat.


KEBUDAYAAN TRADISIONAL

Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara lain kabuki, noh, kyogen dan bunraku.

Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria.

Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.

Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.




Bunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.


Berbagai seni tradisional lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus hidup sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Upacara minum teh (sado atau chado) adalah tata-cara yang diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan minum teh hijau matcha (dalam bentuk bubuk). Ada hal yang lebih penting daripada ritual membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni yang mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang sangat halus. Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong timbulnya apresiasi terhadap alam.

Seni merangkai bunga Jepang (ikebana), yang mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga Budhis di masa awalnya.



Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.


KEBUDAYAAN MODERN

Musik klasik masuk ke Jepang dari Barat. Penggemarnya cukup banyak dan sejumlah konser diadakan di berbagai tempat di Jepang. Jepang telah melahirkan banyak konduktor (seperti Ozawa Seiji), pianis, dan pemain biola dan mereka melakukan pertunjukan di seluruh dunia.

Sejak Kurosawa Akira memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1951, dunia perfilman Jepang menjadi pusat perhatian dunia, dan karya-karya dari sutradara besar seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro mendapat sambutan luas. Pada tahun-tahun terakhir ini, Kitano Takeshi memenangkan Golden Lion Award pada Festival Film Venice 1997 dengan karyanya HANA-BI dan meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tahun 2003 dengan karyanya Zatoichi.

Film anime (kartun) Jepang yang menjadi hiburan bagi anak-anak Jepang sejak tahun 1960-an, kini diekspor ke seluruh dunia. Ada seri yang menjadi favorit anak-anak seluruh dunia, seperti Astro Boy, Doraemon, Sailor Moon, Detective Conan, dan Dragonball Z. Sementara itu, karya sutradara Miyazaki Hayao, Spirited Away, memenangkan Oscar sebagai film cerita kartun terbaik pada tahun 2003.

Untuk sastra, ada sejumlah pemenang Hadiah Nobel, yaitu Kawabata Yasunari dan Oe Kenzaburo. Sementara itu, karya-karya para pengarang yang lebih modern seperti Murakami Haruki dan Yoshimoto Banana populer di kalangan kaum muda Jepang dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.

bahasa jepang sehari-hari

Ungkapan dan Kata-kata dalam bahasa Jepang
Bahasa di sini adalah bahasa sehari-hari antar teman dan ada pula yang termasuk bahasa gaul,jadi hati-hati bila dipergunakan kepada orang Jepang asli apalagi kepada yang lebih tua karena bisa dianggap tidak sopan!

Ohayo:Selamat pagi
Konichiwa:Selamat siang
Konbanwa:Selamat malam
Moshi moshi:Halo(percakapan di telepon)
Arigato:Terima kasih
Sankyuu:Thank you
Hai:ya
Iie:tidak
Douzo:Silahkan
Oyasumi:Selamat tidur
Itadakimasu:Selamat makan
Gochisousama:(Diucapkan sehabis makan)
Gomen:maaf
Sumimasen:Maaf,permisi
Onegai shimasu:Saya mohon,please
Itekimasu:Saya pergi dulu(sebelum meninggalkkan rumah)
Tadaima:Saya pulang(diucapkan ketika tiba di rumah)
Okaeri:Selamat datang(diucapkan oleh orang yang di rumah
Ja ne!:Sampai nanti,see you!
Doushite?:Kenapa?
Dare?:Siapa?
Wakatta:Oke,mengerti
Wakaranai:Tidak mengerti
Chotto matte:Tunggu sebentar
Ima doko?:Di mana?
Kawaisou ni:kasihan
Masaka:Ngga mungkin....
Hontou ni?:Benar begitu?Really?
Sugoi,suge~:Keren
Uso:Bohong,no way
Jyodan:Bercanda
Yokatta:Syukurlah
Daijobu:Baik-baik
Kawaii:Imut-imut
Kakkoi:Tampan
Kirei:Cantik
Kowai:takut
Itai:Sakit
Baka:Bodoh
Ganbatte:Semangat ya!
Ikimashou:Let's go!
Naruhodo:Begitu.....,I see...,so
Ryoukai!:Roger!
Tasukete:Help me
Yatta:Hore!Yes!